Hari ini hari penutupan Sanur Festival. Sepertinya penutupan Sanur Festival ini menjadi puncak acara-acara festival musim panas di Bali. Tapi mungkin itu hanya perasaan saja. Masih ada beberapa acara festival lain, namun saya yakin belum tentu seramai Sanur Festival yang membuat macet di berbagai sisi Denpasar Selatan.
Sebelum berangkat makan siang, saya bersiap-siap dan memilih tops dari label Pusaka buatan saya yang berbahan tenun undag Natural Dye. Tenun Undag ini diproduksi di daerah Klungkung dan Gianyar dan dicelup dengan menggunakan bahan-bahan alami. Untuk bagian bawah saya memilih celana jeans pendek agar lebih santai.
Setelah makan siang ikan goreng dan sup kepala ikan di Be Sanur, kami langsung pulang dan bersiap-siap menghadiri festival. Di festival tersebut, saya juga akan bertemu Kanoko, salah satu teman saya dari Kyoto Jepang. Kami tiba di festival jam 5 sore ketika berlangsung pesta rakyat. Semua jalan ditutup untuk pesta rakyat yang penuh dengan iring-iringan gamelan, ogoh-ogoh dan iringan penarinya. Ada pula di sisi jalan yang lain ramai dengan layang-layang raksasa yang baru selesai bertanding dari Pantai Mertasari. Suasana cukup hiruk pikuk dan macet. Akhirnya Kanoko tiba jam 6 sore. Kami bertemu di McDonalds Sanur.
Setelah berkunjung ke booth Baladeva, kami menuju area panggung utama. Disana kami menggelar kain, duduk di atas rumput dan mendengarkan lawakan 3 orang bule yang fasih berbahasa Bali. Lucu juga ya, setelah 9 tahun di Bali saya belum bisa lancar berbahasa Bali seperti ketiga bule tadi.
Dalam penutupan acara, saya melihat beberapa lembar kain tapis yang cantik di dalam pameran. Akhirnya saya membeli 2 tapis dan 2 kain inuh bermotif siger (mahkota).
Hari ini diakhiri dengan menari-nari di depan panggung sambil mendengarkan musik live reggae di penutupan acara. A job well done.. Let's do it all over again next year...
Enjoy...
No comments:
Post a Comment