Friday, August 29, 2014

Day 19, Batik Tuban Memeluk Tubuh

Dj membangunkan saya cukup pagi. "atit...atiiit" samil menunjuk ke mulutnya. Dari kemarin yang saya tahu, Dj sedang sembelit lalu beralih ke masalah diare. Tapi kenapa kali ini dia menunnjuk ke bibirnya?

Sepertinya gigi tarinya yang baru tumbuh setengah itu  menyakitinya, seharian dia ogah makan. Dirayu-rayu, dibelikan makanan kesukaannya pun hanya dimakan seadanya, gak ada yang habis.

Sebenarnya pagi-pagi saya sudah menyiapkan Dj untuk berangkat sekolah dengan baju barunya. Saya sendiri bersiap dengan melingkarkan kain Tuban dengan blouse menerawang tanpa lengan. Bagian depan saya buat berpita. Jadilah midi dress yang memeluk saya seharian. Kain dari daerah Tuban sebenarnya terkenal dengan Tenunan tangan dan natural dyenya. Namun kain yang saya pakai ini hanya batik biasa yang mengambil motif Tuban.




Karena gagal mengantar Dj ke sekolah. Akhirnya saya hanya berangkat mencari kebutuhan kain untuk koleksi Pusaka. Lalu mencuci mobil, mengecek beberapa jahitan lalu membeli beberapa makanan yang "mungkin" mau dimakan oleh Dj.

Pulang ke rumah, berusaha keras memaksa Dj untuk makan lalu saya menunggu jam 6 sore, suami saya pulang dan kami bisa keluar sebentar karena ada janji lain.

Yah hari ini cukup mengesalkan buat Dj, semoga lekas sembuh ya, Nak...

Enjoy...


No comments:

Post a Comment